Teknologi telah banyak mengubah cara berbelanja. Jika dulu Anda harus pergi ke pasar atau mal, kini dengan duduk santai di rumah Anda bisa memilih barang yang Anda ingin beli tanpa harus keluar rumah.
Kemudahan berbelanja ini dibuat lebih menarik dengan hadirnya promo belanja, seperti black friday, shopping sale tanggal cantik, promo JSM (Jumat Sabtu Minggu), dan lain sebagainya. Di satu sisi, promo tersebut memang menarik dan cukup membantu apabila barang yang ditawarkan sedang dibutuhkan. Namun, di sisi lain, Anda juga perlu waspada apabila Anda mulai gemar berbelanja barang yang tidak benar-benar dibutuhkan.
Kecanduan Belanja Online
Berbelanja setiap hari untuk memenuhi kebutuhan di rumah jika dilakukan secara sehat maka tidak termasuk kecanduan belanja. Kecanduan belanja atau dikenal dengan istilah oniomania adalah gangguan pembelian kompulsif (CBD, Compulsive Buying Disorder), di mana frekuensi dan intensitas belanja meningkat, bahkan sampai di titik di mana pembelian dilakukan meskipun barang tidak dibutuhkan. Pembelian kompulsif juga akan menyebabkan kesulitan keuangan hingga memicu masalah lain di dalam rumah tangga.
Orang dengan CBD biasanya akan mencurahkan seluruh waktu untuk belanja dengan disertai dorongan atau kecemasan yang meningkat apabila tidak menyelesaikan pembelian.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Waspada Tanda-Tanda Gangguan Mental pada Remaja
7 Tanda Kecanduan Belanja, Apa Saja?
Kecanduan belanja biasanya ditandai dengan beberapa hal berikut, di antaranya:
Usaha untuk mengalihkan diri dari emosi negatif
Belanja bisa dilakukan untuk mengalihkan diri dari emosi yang tidak nyaman. Umumnya, individu yang kecanduan belanja cenderung merasa rendah diri dan dikelilingi emosi negatif. Mereka merasa belanja menyenangkan dan membuat mereka merasa lebih baik.
Merasakan keasyikan berbelanja
Jika Anda menghabiskan waktu terlalu banyak untuk memikirkan tentang berbelanja, hal ini bisa menjadi masalah. Contohnya adalah berfantasi tentang hal-hal yang diinginkan, meneliti barang, membandingkan harga, membaca ulasan, dan membuat anggaran. Setelah pembelian dilakukan, sekali lagi mempertimbangkan harga dan barang untuk menukar dan mengembalikan barang tersebut.
Keasyikan berbelanja menjadi lebih kuat sehingga menghabiskan banyak waktu dengan berbelanja dibandingkan melakukan kegiatan lainnya. Ketika Anda terlalu disibukkan dengan hal-hal di atas dan mengabaikan keluarga, teman, pekerjaan dan kewajiban lainnya, kondisi ini sudah menjadi masalah.
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Memiliki Media Sosial
Berbelanja sembunyi-sembunyi
Salah satu tanda kecanduan belanja adalah berbelanja sembunyi-sembunyi, dan tidak ingin anggota keluarga mengetahui kegiatan belanja tersebut. Hal ini ditandai dengan stres takut ketahuan, dan rasa bersalah akan perilaku mereka.
Tidak bisa berhenti berbelanja
Tanda kecanduan belanja lainnya adalah tidak bisa mengontrol keinginan berbelanja, bahkan mulai berbelanja barang-barang yang tidak diperlukan serta berani menggunakan kartu kredit jika uang yang dimiliki sudah habis.
Perasaan bersalah setelah berbelanja
Tanda kecanduan belanja selanjutnya adalah perasaan bersalah dan malu setelah berbelanja, dan kemudian emosi negatif mengelilingi Anda. Rasa bersalah terkait belanja yang berlangsung dalam waktu lama bisa menandakan adanya suatu masalah.
Mulai membenarkan diri demi berbelanja
Orang yang mengalami kecanduan belanja akan membenarkan dirinya demi aktivitas belanja yang mereka lakukan. Mereka mulai berbelanja diam-diam, berbohong tentang nominal harga barang, atau menyembunyikan barang belanjaan.
Merasa perlu berbelanja agar diri terasa normal
Saat kesenangan berbelanja berangsur memudar, maka untuk membuat diri merasa kembali normal dan baik-baik saja, akan melakukan pembelanjaan berikutnya. Pada titik ini, jika tidak melakukan pembelanjaan maka Anda akan merasakan cemas. Bahkan berbelanja bisa mengalahkan kebutuhan dasar seperti makan, minum dan tidur.
Bagaimana Mengatasi Kecanduan Belanja
Kecanduan belanja bisa menjadi hal yang sulit dikontrol dan dihentikan, terutama bila sampai pada titik di mana Anda ingin berbelanja untuk merasa menjadi normal. Untuk itu, Anda perlu bantuan dari profesional untuk mengobati kecanduan belanja.
Anda bisa mencari bantuan psikolog maupun psikiater untuk menemukan apa hal yang memicu kecanduan belanja tersebut. Pada banyak kasus, kecanduan belanja dipicu oleh kondisi kesehatan mental, stres ataupun depresi, di mana emosi diarahkan secara salah. Bantuan konseling dari ahli profesional akan membantu Anda mengatasi kecanduan belanja dan kembali ke kehidupan yang sehat.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
WebMD. Addicted To Shopping: 7 Signs You May Have A Problem. Available from: https://www.webmd.com/connect-to-care/addiction-treatment-recovery/signs-of-a-shopping-addiction.
Matt Glowiak, PhD, LCPC (2022). Shopping Addiction: Signs, Symptoms & Treatments. Available from: https://www.choosingtherapy.com/shopping-addiction/.
Mara Tyler (2016). Shopping Addiction. Available from: https://www.healthline.com/health/addiction/shopping.